SISTEM PERSAMAAN LINIER DAN MATRIK ELEM MENTER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sebuah
sistem persamaan linier dikatakan homogen jika memuat konstan sama dengan nol,
yakni sistem tistem itu berbentuk
Tiap-tiap sistem persamaan linier homogeny
adalah sistem yang konsisten karena x1=0, x2=0, …, xn=0, selalu mempunyai solusi. Solusi tersebut
dinamakan solusi trivial (solusi tunggal) jika ada solusi lain, maka solusi
tersebut dinamakan solusi taktrivial (solusi takhingga).
Suatu matriks nxn disebut matriks
elementer jika matriks tersebut dapat diperoleh dari matriks identitas In nxn
dengan melakukan operasi baris. Matriks elementer dapat digunakan untuk
menentukan suatu sistem koordinat pada bidang.
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Persamaan Linier Homogen
2. Apa itu Matriks Elementer
B. Tujuan Pembuatan Makalah
1.
Menjelaskan
tentang Sistem Persamaan Linier Homogen
2.
Menjelaskan tentang Matriks Elementer
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Persamaan Linier Homogen
Sistem persamaan linier disebut homogen jika suku yang memuat
konstanta adalah nol. Jadi sistem persamaan yang terbentuk menjadi demikian:
a11x1 +a12x2 +… +a1nxn = 0
a21x1 +a22x2 +…+a2nxn = 0
...
am1x1 +am2x2 +…+amnxn = 0
Karena suku konstantanya nol semua, maka sistem persamaan linier
homogen ini selalu mempunyai penyelesaian, yaitu
x1 = x2 = … = xn =
0:
Pertanyaannya adalah apakah sistem persamaan tersebut juga mempunyai
penyelesaian tak nol. Untuk menjawab pertanyaan ini, metode mencari penyelesaian
sistem persamaan non homogen bisa tetap diterapkan.Sistem persamaan linear
homogen merupakan sistem yang konsisten.[1]
Sehingga
mempunyai dua jenis penyelesaian yaitu:
1.Penyelesaian trivial
Penyelesaian dari sistem persamaan linear homogen adalah nol.
Contoh :
x + 2 = 0
-x-2y+z=0
2x+3y+z=0
Jawab :
Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear
homogen tersebut adalah:
Jadi penyelesaian sistem persamaan linear homogen adalah
x=0 y=0 z=0
22. Penyelesaian nontrivial
Penyelesaian
dari sistem persamaan linear homogen tidak hanya nol
tetapi ada
penyelesaian lainnya.
Contoh :
Tinjaulah
sistem persamaan linear homogen berikut ini.
x+6y-2x=0
2x-4y+z=0
Jawab :
Matriks yang
diperbesar dari sistem persamaan linear homogen adalah
Bentuk sistem
persamaan linear homogen adalah
Maka penyelesaiannya
adalah
Misalkan
z = k sehingga
Jadi
penyelesaian sistem persamaan linier homogen tersebut adalah
Gambaran geometris dari suatu SPL homogen, yang memiliki
penyelesaian trivial, berupa garis-garis yang berpotongan di titik pangkal.
Sedangkan gambaran geometris dari suatu SPL homogen, yang memiliki penyelesaian
non-trivial, berupa garis-garis yang berimpit dan berpotongan di titik pangkal
.
|
B. Matriks – Matriks Elementer
Satu matriks yang diperoleh dari matriks
satuan I dengan melakukan satu operasi baris elementer disebut matriks elementer.
Terdapat tiga jenis matriks-matriks elementer yang berkorespondensi dengan
ketiga jenis operasi baris elementer.
Jenis 1
. matriks elementer jenis 1 adalah matriks yang
diperoleh dengan mempertukarkan dua baris dari I.[2]
CONTOH 1.
Misal
Mengalikan A di sebelah kiri dengan
akan mempertukarkan
baris pertama dan kedua dari A. Mengalikan A di sebelah kanan dengan
adalah ekivalen dengan operasi kolom elementer
yang mempertukarkan kolom-kolom pertama dan kedua.
Jenis II. Matriks elementer jenis II adalah matriks yang diperoleh dengan
mengalikan satu baris dari I dengan konstanta bukan nol
Perkalian disebelah kiri oleh E2
melakukan barus elementer dengan mengalikan baris ketiga oleh 3. Sedang
perkalian disebelah kanan oleh E2melakukan oprasi kolom elementer
dengan mengalikan kolom ke tiga dengan 3.
Jenis III. Matriks elementer jenis III
adalah matriks yang diperoleh dari I dengan menjumlahkan kelipatan dari
satu baris pada baris yang lain.[3]
CONTOH
3
Perkalian disebelah kiri oleh
akan menjumlahkan 3
kali baris ketiga pada baris pertama. Perkalian di sebelah kanan oleh
akan menjumlahkan 3
kali kolom pertama padakolom ketiga.
Pada umumnya, misalkan E adalah matriks
elementer nxn. Kita dapat menganggap
diperoleh dari I oleh suatu operasi
baris atau suatu operasi kolom. Jika A adalah matriks nxn maka perkalian
disebelah kiri E mempunyai pengaruh melakukan operasi baris yang sama tersebut
pada A. Jika B adalah matriks mxn, maka perkalian sebelah kanan oleh ekivalen
dengan melakukan operasi kolom yang sama pada B.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem persamaan linier disebut homogen jika suku yang memuat
konstanta adalah nol. Jadi sistem persamaan yang terbentuk menjadi demikian:
a11x1 +a12x2 +… +a1nxn
= 0
a21x1 +a22x2 +…+a2nxn
= 0
...
am1x1 +am2x2 +…+amnxn
= 0
Karena suku konstantanya nol semua, maka sistem persamaan linier
homogen ini selalu mempunyai penyelesaian, yaitu
x1 = x2 = … = xn =
0:
Pertanyaannya adalah apakah sistem persamaan tersebut juga mempunyai
penyelesaian tak nol. Untuk menjawab pertanyaan ini, metode mencari
penyelesaian sistem persamaan non homogen bisa tetap diterapkan.Sistem
persamaan linear homogen merupakan sistem yang konsisten.
Satu matriks yang diperoleh dari matriks satuan I dengan melakukan
satu operasi baris elementer disebut matriks elementer. Terdapat tiga jenis
matriks-matriks elementer yang berkorespondensi dengan ketiga jenis operasi
baris elementer
B. Saran
Kami sebagai penyusun
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari sempurna. Oleh
karna itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Leon Steven J,
2001, Aljabar Lineer dan Aplikasinya, Erlangga, Jakarta.
Muhanad ‘imrona, 2012, Aljabar
Linier Dasar, Erlangga, Jakarta.
SISTEM PERSAMAAN LINIER DAN MATRIK ELEM MENTER
Reviewed by Unknown
on
19.13
Rating:
Tidak ada komentar: